"Kesalahan pengobatan (Medication Error) adalah peristiwa yang dapat dicegah, yang dapat menyebabkan atau mengarah pada penggunaan obat yang tidak tepat atau membahayakan pasien saat pengobatan berada dalam kendali profesional perawatan kesehatan, pasien, atau konsumen. Kejadian tersebut mungkin terkait dengan praktik profesional, produk perawatan kesehatan, prosedur, dan sistem, termasuk peresepan, komunikasi pesanan, pelabelan produk, pengemasan, dan tata nama, peracikan, pengeluaran, distribusi, administrasi, pendidikan, pemantauan, dan penggunaan. "
National Coordinating Council for Medication Error
Reporting and Prevention (NCC MERP)
Keamanan pengobatan (medication safety) didefinisikan sebagai kebebasan dari bahaya pengobatan yang dapat dicegah. Sehingga tugas tenaga kesehatan adalah mengusahaan bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan keamanan penggunaan obat.
Secara umum Medication Error (ME) merupakan
ketidaksesuaian pengobatan yang berpotensi membahayakan pasien, selama proses
prescribing, transcribing, dispensing, administering, adherence dan monitoring.
Kesalahan pada Prescribing & Transcribing,
Kekeliruan pada prescribing (peresepan) dan transcribing
(penerjemahan) umum dilakukan oleh prescriber (dokter), apoteker/farmasis, dan
admininistrator pengadaan/permintaan obat, disebabakan oleh antara lain :
-
Kurangnya pengetahuan tentang indikasi dan
kontraindikasi
-
Tidak mempertimbangkan faktor individual seperti
alergi, penyakit lain yang diderita, kehamilan dan lainya;
-
Kekeliruan umum (salah pasien, salah dosis, salah
waktu, salah obat, saah rute)
-
Kurangnya komunikasi
-
Dokumen yang kurang sempurna (tulisan ambigu atau
tidak jelas)
-
Kesalahan perhitungan dosis
-
Kesalahan entri data dalam (sistem komputer)
Kesalahan pada Dispensing,
Kesalahan dispensing (penyiapan dan penyerahan)
sering dilakukan oleh apoteker dan tenaga farmasi yang bekerja di Apotek.
-
Kesalahan produk akibat LASA (look alike sound
alike). LASA merupakan jenis obat yang memiliki kemiripan tinggi dari sisi
tampilan maupun penyebutan / nama dagang, sehingga beresiko tinggi terjadi
kesalahan penyerahan.
Kesalahan pada Administering
Kesalahan jenis administering (tindakan terapi) umum terjadi pada profesi dokter dan perawat.
Kejadian yang terutama terjadi pada area tindakan perawatan (rawat inap dan
ruang emergensi), dimana pasien hanya menerima pelayanan dan tidak mengetahui
apa yang dberikan. Jenis kesalahan pemberian antara lain:
-
Salah pasien;
-
Salah rute pemberian;
-
Salah waktu pemberian :
-
Salah dosis;
-
Salah obat;
-
Kegagalan pemberian;
-
Dokumentasi yang tidak cukup.
Kesalahan pada Adherence
Adherence atau ketaatan merupakan kejadian kesalahan
pengobatan yang terutama terjadi akibat kelalaian pasien, yang umumnya terjadi
pada terapi rawat jalan. Kesalahan jenis ini sangat sulit dipantau, terutama
pada pasien yang kurang bekerjasama dan enggan melakukan kontrol.
Kesalahan pada Monitoring
Kesalahan jenis ini terjadi pada hampir seluruh profesi
terkait, bahkan oleh pasien. Terjadi dalam bentuk :
- Kurangnya pemantauan/ kewaspadaan efek samping. Misal : gangguan pernafasan pada beta bloker
- Penggunaan obat yang seharusnya dihentikan, atau
sebaliknya. Misal : antibiotik
-
Dosis obat tidak diperhatikan kesesuaiannya. Misal
: kurang dosis.
-
Kesalahan komunikasi sehingga terjadi kekeliruan
penggunaan tanpa kontrol.
Pasien resiko tinggi terjadi kesalahan pengobatan
Terdapat pasien yang memiliki resiko tertinggi dalam
terjadinya kesalahan pengobatan (medication error), yaitu :
-
Pasien dengan beberapa jenis pengobatan/terapi;
-
Pasien dengan kondisi khusus (hamil; kerusakan
ginjal);
-
Pasien yang memiliki kesulitan berkomunikasi
(bisu,tuli);
-
Pasien yang berobat pada lebih dari satu dokter;
-
Pasien pasif yang tidak perduli dengan
pengobatannya;
-
Pasien infant (bayi dan anak-anak).
Pencegahan kesalahan pengobatan
Tindakan berikut dapat menjadi pilihan dalam usaha
mengurangi terjadinya kesalahan pengobatan.
-
Menggunakan pengobatan generik.
Pengurangan
penggunaan obat branded dapat menurunkan resiko kesalahan yang disebabkan penamaan
yang mirip pada sebagian besar obat branded serta terlalu banyak obat.
-
Menyesuaikan dosis untuk setiap pasien.
Memperhatikan kebutuhan dan keadaan pasien seperti
riwayat alergi, penyakit penyerta, kondisi khusus pasien dan segala sesuatu
yang mungkin memerlukan penyesuaian dalam pemberian terapi
-
Melihat riwayat pengobatan yang pernah dilakukan
pasien
Melihat riwayat untuk mengetahui efektivitas terapi
sebelumnya, serta riwayat lain yang mungkin kondisi spesifik untuk pasien
-
Memperhatikan penggunaan obat yang memiliki resiko
tinggi
Memperhatikan terutama obat dengan indeks terapi
sempit, mudah berinteraksi dengan obat lain, efek sangat kuat atau dosis rumit. Misal : insulin, anti
koagulan, obat emergensi.
-
Memonitor pengobatan yang telah diberikan
Petugas perlu pro aktif dalam memantau kondisi
pasien yang menjalani terapi, terutama obat yang memiliki indeks terapi sempit
atau efek yang poten.
-
Menggunakan pengingat/reminder
Menggunakan bantuan peralatan yang sesuai untuk
membantu mengingatkan tentang jadwal pengobatan, maupun jadwal perawatan akan
mengurangi resiko kesalahan akibat terlupa.
-
Melakukan komunikasi dengan baik dan jelas
Komunikasi yang baik dengan pasien serta
penyampaian yang jelas akan meningkatkan pemahaman pasien serta mengurangi
resiko kesalahan akibat kesalahpahaman.
-
Membiasakan diri untuk mengecek ulang
Mengecek semua pekerjaan terutama saat mengerjakan
peresepan dan penggunaan. Misalnya : alergi, mengecek 5 R, data input komputer.
-
Mengajak pasien untuk turut aktif dan terlibat
Memberikan nama dan indikasi kepada pasien agar
menyadari dan memahami kondisi dan proses yang mungkin terjadi, sehingga
meningkatkan kewaspadaan terhadap terapi yang sedang dijalani.
-
Melaporkan dan memperlajari kesalahan terdahulu
Melakukan review dan evaluasi terhadap kesalahan yang pernah terjadi dan membuat strategi terbaik untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan pengobatan.
Klasifikasi Kesalahan Pengobatan berdasarkan NCC MERP Index.
National Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention (NCC MERP) membagi kesalahan pengobatan (Medocation Errors) menjadi 9 kategori, yaitu :
Kategori A
Tidak terjadi kesalahan/error, namun berpotensi
terjadi kesalahan.
Kategori B
Terjadi kesalahan/error yang tidak membahayakan;
kesalahan tersebut belum mecapai pasien.
Kategori C
Terjadi kesalahan/error yang tidak membahayakan;
kesalahan tersebut sampai ke pasien namun tidak terjadi efek buruk.
Kategori D
Terjadi kesalahan/error yang tidak membahayakan; kesalahan
tersebut belum menyebabkan efek buruk namun masih perlu monitoring (tanpa perlu
intervensi)
Kategori E
Terjadi kesalahan/error yang dapat membahayakan;
beresiko efek buruk yang besifat sementara dan memerlukan intervensi langsung.
Kategori F
Terjadi kesalahan/error yang dapat membahayakan;
beresiko efek buruk yang besifat sementara dan memerlukan intervensi berupa
perawatan.
Kategori G
Terjadi kesalahan/error yang dapat membahayakan;
beresiko efek buruk yang bersifat permanen.
Kategori H
Terjadi kesalahan/error yang dapat membahayakan;
memerlukan intervensi khusus untuk menunjang kehidupan (darurat)
Kategori I
Terjadi kesalahan/error dapat yang menyebabkan
kematian.
Apabila dibuat kedalah flow-chat/tatalaksana identifikasi, kategorisasi kesalahan pengobatan tersebut adalah sebagai berikut :
Sumber :
"Medication errors" via https://apps.who.int/iris/handle/10665/252274
"Types o Medication Errors" via https://www.nccmerp.org/types-medication-errors
Posting Komentar
Posting Komentar